Cinta Ditolak Pisau Bertindak, Motif Pembunuhan Mahasiswa UKI Toraja

Yuk bagikan berita ini !

Sulselmengabari, Makassar – Putra, (19) warga Kampung Gentengan, Desa Rante Kalua, Kecamatan Mangkendek, Kabupaten Tana Toraja, hanya menunduk, saat ditemui di Posko Tim Khusus Polda Sulsel, Sabtu kemarin.

Pemuda ini berulang kali ditawarkan untuk mencicipi makanan potongan daging bebek dan buras di atas piring yang disediakan personel Tim Khusus Polda Sulsel di depannya.

Namun, pria bercukur cepak ini, hanya terdiam di sudut ruangan. Ia mengaku menyesali perbuatannya, membunuh mahasiswi Universitas Kristen Indonesia (UKI) Toraja, Martina Marni (21), di Marrang, Kelurahan Tampo, Kecamatan Mangkendek, saat korban akan menuju ke kampusnya.

Putra mengaku membunuh korban karena sakit hati setelah dihina saat melakukan percakapan dengan korban di media sosial (medsos).

Putra menceritakan, ia dan korban sama sekali tidak pernah bertemu. Hanya berinteraksi dengan korban via medsos.

“Saya menyatakan cinta sama korban melalui facebook, tetapi saya ditolak. Saya juga dibilangi jelek sama korban,” ujar dia, ditemui di Posko Tim Khusus Polda Sulsel.

Bahkan, beber Putra, sudah tiga kali ia mengungkapkan perasaannya itu, tetapi sama sekali tidak direspons Martina. “Setelah itu, saya mencari tahu tentang korban dan mengenal korban melalui foto yang dipasang di facebooknya,”beber dia.

Dia menceritakan kronologis pembunuhan yang dilakukannya, Selasa,19 Desember, sekitar pukul 08.00 Wita, ia menunggui Martina melintas berjalan kaki di Marrang, Kelurahan Tampo, Kecamatan Mangkendek, saat akan menuju ke kampusnya.

Saat berada di pendakian, Putra menghantam leher kroban dengan kayu. Martina melawan. Putra menghunuskan pisau dapur yang dibawanya dari rumah dan korban berusaha merebut pisau itu.

“Saat korban ingin rebut pisau saya, itu pisau mengenai dua kali di bagian kaki korban, setelah itu mengenai bagian perut,” jelasnya.

Setelah korban kritis, Putra mengaku menyeret tubuh korban ke semak-semak. Saat di lokasi itulah, Putra berbuat asusila terhadap korban.

Putra juga mengaku mengambil uang sebanyak Rp70 ribu dan satu ponsel milik korban. Putra meninggalkan Tanah Toraja pada Selasa malam dan menuju ke Kota Makassar. (Mfa)