FAS Penuhi Kriteria Pemimpin menurut Budaya Bugis

Yuk bagikan berita ini !

Sulselmengabari, Makassar – Pesta demokrasi untuk memilih pemimpin daerah, sementara berlangsung tahapan demi tahapan. Di Parepare, ada dua pasangan calon yang sedang berebut simpati warga. Mereka adalah Faisal Andi Sapada-Asriady Samad (FAS) menantang incumbent Taufan Pawe-Pangerang Rahim (TP).

Ketua Tim FAS, Yasser Latief dalam setiap sambutannya pada kampanye dialogis FAS, selalu mengingatkan kembali warga, tentang kriteria pemimpin ideal. Khususnya menurut adat budaya Bugis sebagaimana dipesankan oleh para tetua dan pendahulu.

Ia menguraikan, seorang pemimpin setidaknya memiliki 2 sikap utama. Yakni Lempu (jujur) dan Getteng (tegas/konsisten). “Kejujuran adalah modal utama seorang pemimpin. Bagaimana kita bisa mempercayakan kota ini, kepada seorang yang suka berdusta?,” urai Ketua BPH Umpar itu

Ketegasan juga demikian pentingnya bagi seorang pemimpin. Mantan Ketua KPU itu menjelaskan, Getteng artinya tidak ragu dalam mengambil keputusan, serta konsekuen putusan tersebut. “Termasuk didalamnya, siap bertanggungjawab dalam setiap keputusan, serta tidak membiarkan bawahannya menanggung akibat dari kebijakannya,” jelasnya.

Dua sikap lainnya tidak kalah penting. Yakni ada tongeng dan temmappasilaingeng. Ada tongeng artinya menepati apa yang dijanjikannya kepada masyarakat. Jika sudah pernah berjanji lalu dia ingkari, apakah kita masih bisa percaya? tentu sulit. Apalagi jika dia berusaha berkilah dari janjinya.

“Selanjutnya temmapasilaingeng dalam bekerja dan mengemban amanah, pemimpin itu tidak membeda-bedakan orang. Semua dihormati, dirangkul dan di-pakaraja (dimuliakan, red). Jika menegur bawahan, lakukan saat hanya berdua. Jangan merendahkan atau menghina orang, apalagi didepan umum,” tandas YL.