Indira: Kami Tak Seperti Calon Lain Janjikan Uang, Hanya Punya Program

Yuk bagikan berita ini !

Sulselmengabari, Makassar – Tokoh masyarakat di Jalan Tinumbu RW 02 RT 02 Kelurahan Tabaringan menyambut hangat kehadiran Calon Wakil Wali Kota Makassar Indira Mulyasari Paramastuti di Lorong 123, Kamis (15/3/2018).

Indira merasa terharu dengan adanya undangan warga untuk bertemu. Ini bukti bahwa masyarakat menerima baik pasangan DIAmi menjadi pelayan bagi warga Kota Makassar.

“Sebenarnya hari ini jadwal saya kosong, tapi ada undangan masuk lewat WhatsApp. Saya lihat dari Tabaringan, saya bilang Oke saya harus hadir,” kata Indira.

Indira mengaku tidak asing lagi dengan warga di Tabaringan. Tokoh masyarakat dan warga Tabaringan sudah seperti keluarga dekat. “Saya sering berkunjung ke lorong-lorong di sini (Tabaringan),” katanya.

Kepada tokoh masyarakat dan perwakilan warga yang hadir, Indira mengatakan tidak bisa memberikan janji yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Pasangan DIAmi tidak bisa janjikan uang kepada warga. “Kami hanya bawa program,” kata Indira.

Banyak warga yang bertanya, kenapa program DIAmi masih sama dengan program periode kepemimpinan Danny Pomanto sebelumnya.

“Kenapa itu-itu ji? karena masih ada masyarakat yang belum merasakan drainase bagus, dan lorong yang masih gelap. Karena itu perlu kami lanjutkan (program sebelumnya),” ujar Indira.

Selama 3,5 tahun kepemimpinan Danny Pomanto, program penataan lorong, lampu jalan, dan perbaikan drainase sudah berjalan.

“Jadi program ini bukan baru mau dimulai. Jika Bapak dan Ibu berkenan, izinkan kami menyempurnakan di periode berikutnya,” kata Indira disambut teriakan “Nassami” warga.

Indira berharap semua program pasangan DIAmi berjalan lancar. Agar semua warga merasakan kenyamanan dan ketenteraman tinggal di Makassar.

“Tidak banyak lagi daerah yang kebanjiran saat hujan dan tidak ada lagi lorong kumuh,” ujarnya.

Selain persoalan drainase, masalah yang sering ditemukan Indira di lapangan adalah semrawutnya pendataan program bantuan untuk warga.

Bantuan dari pemerintah pusat dan pemerintah kota dilakukan tanpa koordinasi dan sinergi dengan Ketua RT dan Ketua RW.

“Dampaknya banyak warga miskin yang tidak menerima bantuan. Sebaliknya warga yang masuk kategori mampu yang mendapatkan bantuan. Seperti KIS dan Rastra,” kata Indira.

Untuk menyelesaikan masalah di tengah masyarakat, pasangan nomor dua DIAmi telah menyosialisasikan Instagram DIAmi. Singkatan dari Inspirasi ta Profram DIAmi.

Warga diminta mengidentifikasi semua persoalan penting dan mendesak di sekitar tempat tinggal kemudian menulisnya di Instagram. Mulai persoalan infrastruktur, ekonomi, dan persoalan sosial lainnya.

“Saya minta tolong dicatat 10 warga paling miskin di daerah ini. Untuk apa? supaya dipastikan bahwa warga paling miskin mendapatkan semua program bantuan pemerintah,” kata Indira.

Indira juga menemukan fakta ada warga yang sudah meninggal menerima bantuan sosial. Karena petugas pendataan di lapangan tidak mendata dengan baik.

“Kehadiran Instagram DIAmi akan membantu menertibkan persoalan ini. Silahkan ki koordinasi dan isi sebagai masukan kepada kami. Untuk diselesaikan jika diamanahkan memimpin Makassar,” ujarnya. (*)