Tim FAS: Biarkan Mereka Pamer Bokong, Kita Jangan

Yuk bagikan berita ini !

Sulselmengabari, Parepare – Insiden pamer bokong yang dilakukan salah satu rombongan konvoi Taufan-Pangerang (TP) ke arah istri Faisal Andi Sapada, Rina Larasati menjadi preseden buruk demokrasi Parepare. Meski telah jelas mendapat pelecehan, tim FAS diimbau tidak merespon berlebihan.

“Biarkan perlakuan tak senonoh itu menjadi catatan masyarakat. Sekaligus kami mengajak masyarakat untuk bergabung dalam gerakan politik santun nan bermartabat. Kami di FAS percaya bahwa lawan politik-pun berhak mendapat penghormatan. Biarkan mereka pamer bokong. Kita jangan,” ungkap Ketua Tim FAS Yasser Latief.

Ditanya terkait tuduhan ‘penyerangan’ yang dialamatkan ke timnya, Yasser menyebut hal itu puncak kekecewaan mereka karena mendapatkan perlakuan yang sangat tidak menyenangkan, dan membela kehormatan istri Faisal Andi Sapada.

“Jangan justru dibalik. Yang preman itu adalah mereka yang konvoi keliling kota tanpa izin, sambil menantang tim FAS. Dan lebih menjijikkan sambil pamer bokong,” bebernya.

“Juga kurang pas disebut menyerang. Adakah korban, yang terluka atau rusak? Mereka hanya datang meminta penjelasan atas tindakan salah satu rombongan konvoy TP,” jelasnya.

Karena itu, penggunaan frasa ‘penyerangan’ dan ‘preman’ oleh sejumlah media yang condong di TP sebagai upaya framing dan playing victim, ditegaskan YL berlebihan. “Kata-kata tendensius seperti itu harus jelas siapa yang sampaikan, melalui pengamatan objektif, dan wajib dikonfirmasi agar berimbang. Sementara saya tidak pernah merasa diwawancarai terkait itu,” sesal pendiri Perhimpunan Jurnalis Ajatappareng (Pijar) itu.

Sebelumnya, tim TP melakukan konvoi usai ditetapkan kembali sebagai paslon. Ibu Rina Larasati yang kebetulan pulang dari berbelanja kebutuhan buka puasa, terjebak dirombongan konvoy dibilangan Jl Andi Makkasau. Saat itulah, insiden pamer bokong terjadi dan berbuntut pada datangnya sekelompok massa FAS ke Posko TP untuk meminta penjelasan. (*)