7 Hari Terakhir Ramadhan Di Desa Sampulungan Mendadak Ceria

Yuk bagikan berita ini !

Sulselmengabari, Takalar – Remaja masjid memiliki kedudukan dan peranan yang sangat strategis dalam kerangka pemberdayaan dan pembinaan remaja Islam, sekaligus memiliki peran dalam memakmurkan masjid.  Sebagai sebuah organisasi, remaja masjid harus menjadi wadah pemersatu serta dapat membentengi dan mencegah agar generasi muda Islam tidak terlibat perilaku negatif atau kenakalan remaja. Atas landasan tersebut, Ikatan pemuda remaja masjid nurul jihad sampulungan (IPRM NJS) mengadakan kegiatan festival ramadhan ceria.

Ketua umum IPRM-NJS, Zulfikar mengatakan bahwa sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah dan wadah bagi remaja muslim, maka setiap remaja masjid di daerah ini diharapkan dapat mengaktualisasikan fungsi dan peranannya sebagai lembaga kemasjidan dengan sebaik-baiknya, sehingga setiap aktivitas remaja masjid yang diselenggarakan dapat memenuhi kebutuhan umat secara efektif dan efisien.

“Bagi generasi muda harus lebih Peka untuk bergerak dan malu jika tidak ada kegiatan Remaja masjid atau kegiatan kepemudaan di bulan ramadhan karena setiap kegiatan yang di lakukan dalam suatu wilayah adalah untuk membangun silaturahim dan membuat suasana lebih hidup apalagi di saat bulan suci Ramadhan. Lebih-lebih di era globalisasi seperti sekarang ini. Remaja masjid harus benar-benar dapat menjadi wadah/tempat pembinaan umat. Khususnya bagi generasi muda Islam,” papar Zulfikar.

“Selain itu, seorang muslim juga harus secara terus menerus memperdalam ilmu pengetahuan keagamaannya. Jika kita memiliki keimanan yang tebal serta keilmuan tentang agama yang dalam, tentu akan sulit untuk dipengaruhi,” Tambahnya.

Kegiatan “Festival Ramadhan Ceria” yang diprakarsasi IPRM NJS tersebut diisi beberapa lomba antar tk-tpa dan tingkat umum (smp-sma/perwakilan masjid). Muh Arwal selaku Panitia Pelaksana mengatakan ada 8 lomba yang di pertandingan dalam Kegiatan ini yaitu rangking satu/cerdas cermat, Lomba adzan, hafalan doa-doa harian, hafalan surah pendek, tilawah dan saritilawah, fashion show busana muslim, ceramah/pidato berbahasa arab dan bahasa inggris. Kegiatan ini berlangsung selama 6 hari mulai tgl 24 Ramadhan sampai 29 Ramadhan 1439 H di lapangan Lo’mo ahmad sampulungan.

“Seluruh TK-TPA dan Perwakilan Masjid se desa Sampulungan begitu antusias saat pendaftaran menjadi peserta dan terlihat sangat bersemangat saat menghadiri pembukaan Festival Ramadhan ceria 1439 H” Tambah Arwal yang juga adalah mahasiswa baru di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar.

Di Tempat yang sama, ketua karang taruna sipakala’biri,  Kardy daeng sijaya, menegaskan kegiatan remaja dan kepemudaan yang sifatnya positif akan selalu kita dukung dan akan bersinergi agar hasilnya bisa lebih di optimalkan. Kardy Sijaya juga  mengingatkan agar umat Islam, lebih-lebih generasi muda di daerah ini untuk tidak cepat tersentuh dalam politik praktis dan waspada terhadap faham-faham aliran sesat dan ekstrim yang dapat menggoyahkan keimanan yang saat ini banyak bermunculan. “Keberadaan faham-faham aliran sesat dan ekstrim harus diwaspadai bersama. Selain menyimpang dari akidah Islam, faham-faham aliran yang demikian berpotensi memecah belah kesatuan dan persatuan,” Pungkasnya. (*)