Info Kesehatan Viral di Medsos, Hanya Hoax !!

Yuk bagikan berita ini !

Sulselmengabari – Di era modern tentu saja teknologi telah membawa kemudahan bagi manusia dalam berkomunikasi dan berbagai aplikasi marak digunakan untuk mencari informasi.

Tentunya perkembangan ini tidak selalu membawa dampak positif, dampak negatif juga makin mewabah. Kebanyakan kasus, informasi yang didapatkan cenderung tidak dipilah dan dengan segera disebarkan kepada orang banyak tanpa mengecek kebenarannya.

Informasi kesehatan adalah yang paling sering diperbincangkan antar pengguna aplikasi. Namun, beberapa diantaranya merupakan hoax semata.

Berikut ini, 10 info kesehatan yang ternyata tidak lebih dari sekadar berita bohong atau hoax:

1. Mengonsumsi mi instan bersamaan dengan cokelat menyebabkan keracunan.

Konon, mi instan mengandung arsenic pentoxide dan reaksi kimia dari cokelat menyebabkan perubahan menjadi arsenic trioxide (As2O5). Faktanya, mi instan yang dijual di pasaran tidak ada yang ditemukan mengandung racun arsenic.

“Berdasarkan hasil pengujian laboratorium, disimpulkan bahwa produk mi instan yang terdaftar dan beredar di Indonesia memenuhi standar dan persyaratan yang berlaku, serta dinyatakan aman untuk dikonsumsi, ” tegas Dra Kustantinah, mantan Kepala BPOM RI.

2. Minum air dingin setelah makan dapat memicu kanker.

Dalam berbagai informasi yang beredar, air dingin dapat membuat minyak dan lemak yang kita konsumsi dapat menjadi padat dan melapisi usus hingga menyebabkan kanker.

Namun, pada faktanya, panas alami di dalam perut akan membuat semua makanan dan minuman yang kita konsumsi dilebur dalam suhu yang sama.

Walaupun kita mengonsumsi es sekalipun, es tersebut akan mencair dan mengalami perubahan suhu.

3. Virus HIV dimasukkan ke dalam pembalut.

Penyebaran virus HIV termasuk yang paling marak menjadi materi penyebaran hoax. Pengguna pembalut ditakut-takuti dengan adanya info virus HIV di dalam pembalut.

Pada faktanya, virus HIV membutuhkan induk atau inang agar dapat bertahan hidup. Pembalut tidak bisa menjadi inang bagi virus HIV.

4. Konsumsi sayap dan leher ayam dapat memicu kanker.

Konon, salah satu faktor pemicu kanker payudara dan kanker serviks adalah karena mengonsumsi sayap dan leher ayam. Mengapa? Karena kedua bagian inilah yang paling sering mendapat suntikan.

Namun pada faktanya, hal tersebut masih sebatas asumsi. Menurut dr. Ramadhan, SpBOnk, belum ada bukti terkait asumsi di atas.

5. Mengonsumsi bayam dan tahu bersamaan dapat memicu kista.

Kali ini organ reproduksi wanita diancam dapat terserang kista, namun kabar ini digugurkan oleh seorang ahli kandungan, dr Damar Prasmusinto, SpOG.

Menurutnya, penyebab umum kista adalah bakat sejak lahir dan adanya pertumbuhan yang tidak normal pada lapisan endometrium.

“Keduanya jarang berhubungan dengan makanan”, tambah dokter Damar.

6. Mengecek kesehatan dengan jengkol.

Informasi ini sedang marak beredar melalui aplikasi percakapan. Diinfokan bahwa jengkol dapat digunakan untuk mengecek kesehatan ginjal. Caranya mudah, jika air seni yang dibuang oleh tubuh setelah mengonsumsi jengkol tidak berbau, artinya ada masalah pada ginjal orang tersebut.

7. Mengonsumi Udang dan Vitamin C dapat mengancam nyawa.

Mungkin informasi hoax kesehatan yang paling sering kita dapat salah satunya adalah info ini.

Belum ada penelitian terkait dengan hal ini. Kemungkinan dampak pencemaran laut yang berpengaruh terhadap udang dapat terjadi, namun efek keracunan tersebut tidak bersifat langsung dan akut.

Namun mengonsumsi vitamin c melebihi batas yang dianjurkan (100 mg/hari) dapat berdampak pada munculnya batu ginjal.

8. Memasak bumbu mi instan dapat memicu kanker.

Diinformasikan bahwa monosodium glutamat (MSG) dapat berubah menjadi karsinogen pencetus kanker bila dimasak.

Namun pada faktanya, dimasak ataupun tidak dimasak, tidak terdapat perbedaan. Kandungan dalam bumbu tetap sama.

Yang perlu diperhatikan adalah kandungan garam, sodium, MSG dan pengawet yang berbahaya bila dikonsumsi secara berlebihan.
Batasan harian penggunaan MSG adalah tidak melebihi 0,5 gram/hari.

9. Lintah di dalam perut karena mengonsumsi kangkung.

Dokter Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengatakan bahwa kalaupun tersisip lintah dalam kangkung, lintah akan mati terkena asam lambung.

Yang lebih mungkin terjadi adalah masuknya parasit dan telur cacing, tambah dokter Ari.

10. Kerupuk yang menyala ketika dibakar mengandung plastik.

Direktur Inspeksi dan Sertifikasi Pangan Olahan BPOM, Ratmono, membantah informasi yang mengatakan bahwa kerupuk yang menyala saat dibakar pasti digoreng mengunakan plastik.

Menurutnya, semua kerupuk kalau dibakar pasti akan menyala dan berubah menjadi hitam.

*Kroscek Informasi Media sosial

Setelah mengetahui bahwa tidak semua informasi yang disebarkan melalui aplikasi atau media sosial adalah benar, sebaiknya masyarakat mulai melakukan kroscek terkait informasi yang didapatkan. Dengan melakukan kroscek informasi, informasi yang akan kita teruskan kepada orang lain akan menjadi jauh lebih berguna.