Amrullah Mansida Disebut Persulit Alumni Teknik Unismuh Dapatkan Pekerjaan

Yuk bagikan berita ini !

Sulselmengabari, Makassar – Sejumlah pengaduan berhasil dihimpun reporter Sulselmengabari.com terkait prilaku oknum dosen Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar.

Wakil dekan I Fakultas Teknik Unismuh Makassar, Amrullah Mansida, disebut telah mempersulit alumni yang hendak mengurus Jurnal hasil penelitian, dengan tidak ingin melakukan proses asistensi.

Rahman (nama disamarkan), mengaku kesal setelah haknya sebagai alumni Unismuh tidak terpenuhi dikarenakan sikap oknvum dosen tersebut yang kerap lalai dari kewajibannya.

Berdasarkan pengakuan Rahman, jika dirinya telah melakukan asistensi sebannyak 7 kali, namun belum mendapatkan solusi yang jelas dari Amrullah.

Mirisnya menurut Rahman, Amrullah kerap berkilah tidak menerima Jurnal yang dibuatnya akibat penulisan yang tidak sesuai dengan aturan. Sedangkan aturan penulisan Jurnal di Fakultasnya sendiri menurut Rahman, belum ada ketentuan baku yang bersifat ketetapan.

“Saya sudah asistensi 7 kali koreksi, belum lagi itu kalau langsung ditolak, tidak naperiksa dulu jurnalku. Kalau asistensi, nabilang terus salah penulisan. Terus, yang saya heran, bagaiamana menulis yang benar. Soalnya kita tidak dikasih aturan menulis yang jelas. Jadi kadang hari ini dia koreksi, besok persoalan itu lagi yang dia koreksi jadi jalan ditempat,” curhatnya kepada reporter.

Lanjutnya, Saat Amrullah dimintai contoh Jurnal yang baik, Ia (Amrullah) mengarahkan mahasiswanya untuk mengikuti jurnal-jurnal yang beredar luas. Sehingga etika penulisan Jurnal semakin mengambang.

“Pernah saya minta contoh jurnal yang bisa diambil contoh, dia malah bilang cari saja di internet. Setelah saya contohi di internet, dia salahkan lagi, jadi kita semakin pusing,” tambah Rahman.

Senada dengan Rahman, Ridwan (nama disamarkan) bersama teman-temannya juga mengungkapkan keresahan yang sama.

Ridawan telah mengurus Jurnalnya kurang lebih 3 bulan, namun hingga kini belum mendapatkan kejelasan statusnya.

Ridwan semakin sengsara saat berusaha menemui Amrullah, namun justru mendapatkan jawaban yang tidak pantas diungkapkan oleh seorang pendidik.

“Tadi saya temui, apa nabilang, tidak ada asistensi hari ini. Jadi saya tanya kapan bisanya pak, dia bilang pokoknya tidak bisa, itu urusanmu,” ungkapnya kesal.

Meski bukan hanya sekali ini saja Ridwan mengaku mendapatkan perlakuan serupa, namun ia berharap adanya kebijakan dari pimpinan kampus. Pasalnya hal ini menjadi kendala Rindwan mendapatkan pekerjaan.

“Sering sekali mi begini pak, tapi mudah-mudahan nanti bisa ada kebijakan dari pimpinan. Kita sudah menganggur ini 3 bulan. Tidak ada pekerjaan, karena ijasah tidak bisa digunakan tanpa ada legalisir. Sedang untuk dapat legalisir harus jurnal selesai. Disitu kendalanya. Mudah-mudahan ada solusi untuk orang ini,” harap Ridwan, Senin, (21/1/2019) siang.

Saat hendak dikonfirmasi ke pihak kampus terkait persoalan ini, Humas Unismuh, Mahmud nuhung mengungkapkan jika dirinya tengah sibuk.

“Jangan sekarang dek coba kita hubungi pak Ulla, dia sekarang yang tangani persoalan media,” pungkasnya (*)