Diskominfo Makassar Gerak Cepat Bersihkan Hoax di Makassar

Yuk bagikan berita ini !

Sulselmengabari, Makassar – Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar, Icwan Yacub memulai sebuah langkah cerdas di awal Kepemimpinannya. Bersama para pejabat strategisnya, mantan Kepala Bagian Umum di Sekertariat Pemkot Makassar ini menginisiasi sebuah gerakan jemput bola dengan mendatangi sejumlah media meastream yang ada di kota ini. Datang dengan sebuah niat tulus, mengetuk satu demi satu pintu stasiun radio, menawarkan sebuah misi bersama, yakni membersihkan polusi Hoax melalui konten cerdas di udara Makassar.

“Kita mengawali dengan mendatangi radio-radio siaran yang selama ini eksis dan akrab di telinga publik Makassar. Ini gerakan membangun sinergi kesepahaman antara pemerintah dan lembaga media radio untuk membentuk masyarakat cerdas di kota kita” ujar Icwan Yacub.

Dengan sistem dor to dor, Ichwan borsama tim mendatangi stasion stasion radio yang selama ini eksis di Kota Makassar. Sejumlah pejabat internal ikut mendampingi, yakni Kepala Bidang Aplikasi dan Telematika,Denny Hidayat, Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik, Ade Ismar Gobel, Kepala Bidang Persandian, Abram, serta Kepala Bidang Pengelolaan Data Elektronik, Andi Ardy Rahadian Sulham.

Dalam setiap diskusi yang terbangun, beberapa isu strategis di bahas diantaranya membangun kerjasama untuk lebih massif mensosialisasikan inovasi layanan Pemkot Makassar di tengah masyarakat, seperti layanan Nomor Tunggal Panggilan darurat 112, tilang elektronik hasil kerjasama Pemkot Makassar dengan Polda Sulsel, layanan CCTV kota, termasuk gerakan membersihkan polusi Hoax secara bersama lewat konten-konten cerdas di udara Makassar.

“Ini baru langkah awal. Selanjutnya gerakan jemput bola ini akan menjalar ke seluruh media meanstream lainnya, baik itu cetak, elektronik (TV), termasuk juga media online. Ini bagian dari pelaksanaan amanah yang di titipkan Bapak Walikota Makassar kepada seluruh SKPD untuk tidak phobia dan bahkan membangun sinergi dengan media. Kita sadar, sehebat apapun program layanan publik yang kita buat, tidak akan pernah berjalan maksimal tanpa dukungan dari media dalam meningkatkan partisipasi masyarakat” tutur Ichwan. (*)