Begini Cara Murid-murid SD Negeri Borong Merayakan Hari Air Sedunia

Yuk bagikan berita ini !

Sulselmengabari, Makassar – Hari Air Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 22 Maret, menjadi momen tak terlupakan oleh murid-murid SD Negeri Borong, Makassar. Bagaimana tidak. Mereka bukan hanya ikut melakukan kampanye publik dengan mengajak masyarakat peduli pada air, tapi juga melihat proses penjernihan air, dan pemanfaatan air bagi kehidupan.

Pada Jumat, 22 Maret 2019, tepat di Hari Air Sedunia, sekira 20-an murid berbaur dengan staf PDAM Kota Makassar melakukan aksi damai di perempatan Jl RW Mongisidi-Jl Haji Bau-Jl Dr Sam Ratulangi. Sembari membawa poster, anak-anak berkali-kali meneriakkan kalimat ” “Save Water” sebagai bentuk ajakan kepedulian kepada pengendara yang ada di sekitar situ. Poster-poster itu berisi pesan-pesan agar warga memakai air secara hemat dan berkontribusi melakukan upaya penyelamatan air dan menjaga kelestariannya.

Menurut Idris Tahir, Kabag Humas PDAM Makassar, pada hari itu aksi serupa dilakukan di 5 titik, yakni di Jl Perintis Kemerdekaan gerbang BTP, Jl Jend. Urip Sumoharjo depan Kantor Gubernur Sulsel, Jl Gunung Latimojong, Jl Masjid Raya, dan di Jl Dr Sam Ratulangi. Kampanye publik ini diikuti oleh staf dan pejabat PDAM Kota Makassar.

Murid-murid SDN Borong kebetulan sudah menjadwalkan kunjungan ke PDAM untuk melihat proses penjernihan air, makanya mereka diajak ikut dalam aksi. Murid-murid didampingi oleh 2 guru, yakni Evawaty Bahtiar, S.Pd dan Neny Wahyuni Wahab, S.Pd, serta aktivis anak, Rusdin Tompo.

Setelah aksi, anak-anak lalu diajak melihat proses penjernihan air milik PDAM Makassar. Andi Sulaeman, staf produksi yang menerima kunjungan murid-murid SDN Borong menjelaskan bahwa keberadaan unit perjernihan air bersih sudah berdiri sejak zaman penjajahan Belanda.

“Pengolahan air PDAM Makassar ini dibangun sejak 1924, sehingga termasuk cagar budaya,” kata Andi Sulaeman.

Usai berkunjung ke PDAM, studi wisata dilanjutkan ke Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) yang baru saja merayakan ulang tahun ke-100. Menurut Kepala Sekolah SDN Borong, Dra Hj Hendriati Sabir, M.Pd, sebagai Sekolah Adiwiyata, SDN Borong ingin memberikan pengalaman nyata kepada murid-muridnya agar bisa melihat manfaat air bagi kehidupan. Di sini, mereka diterima oleh Andi Muhammad Anugrah, Komandan Pleton 2 Damkar Makassar dan tim yang merupakan petugas lapangan.

Menurut Andi Muhammad Anugrah, setiap personel Damkar dituntut cepat dan tangkas sesuai mottonya Pantang Pulang Sebelum Api Padam. Kepada anak-anak disampaikan nomor telepon Call and Rescue Center 112, yang bisa digunakan jika terjadi keadaan darurat yang butuh pertolongan.

Beberapa murid SDN Borong, seperti Moses, Denis, Raja dan Fieldza mencoba menggunakan peralatan yang biasa digunakan oleh petugas bila terjadi kebakaran yang dipandu oleh perugas Damkar.

Keseruan tampak ketika anak-anak bermain simulasi menyemprotkan air yang disalurkan dari mobil pemadam kebakaran. Satu unit mobil pemadam disiapkan di halaman kantor, yang seolah-olah berada di lokasi kebakaran. Dua selang panjang ditarik dan dipegang beramai–ramai oleh anak-anak.

“Buka aiiirrr,” begitu terdengar teriakan anak-anak sembari mengarahkan selang ke arah yang area kebakaran.

Di pengujung kunjungan, anak-anak diajak naik ke atas mobil Damkar lalu dibawa berkeliling di seputar kantor Dinas Damkar. Melihat petugas Damkar yang begitu cekatan, pantas jika Damkar Kota Makassar Juara Umum Skill Competition di Pekanbaru, Provinsi Riau, tahun 2019. Damkar Makassar, diwakili oleh Hendra, mengalahkan ratusan peserta dari 34 Kabupaten/Kota.(*)