Murid-murid SDN Borong Bagikan Kue-kue Tradisional kepada Pengendara

Yuk bagikan berita ini !

Sulselmengabari, Makassar – Ratusan murid SD Negeri Borong dan guru mereka membagikan aneka kue tradisional kepada para pengendara yang lewat di depan sekolahnya di Jalan Borong Raya, Makassar, Senin, 1 April 2019.

Penganan tradisional seperti onde-onde, katirisala, putu tongka, apang, baruasa, taripang, putu cangkir, songkolo, jalangkote, cucuru, roko-roko unti, roko-roko cangkuning, dan kue seppang itu disediakan untuk memeriahkan Pencanangan Hari Kebudayaan Kota Makassar.

Kepala SDN Borong, Dra Hj Hendriati Sabir, M.Pd mengatakan, sebelum dicanangkan Hari Kebudayaan ini, sekolahnya sudah melaksanakan sejumlah event yang menampilkan budaya dan tradisi Sulawesi Selatan. Misalnya, saat gelaran kegiatan MaCCa, Makassar Children’s Culture Festival, akhir 2018 lalu.

“Apa yang dilakukan murid-murid SDN Borong yang berkaitan dengan kegiatan kebudayaan bisa dilihat pada photo both di panggung,” kata perempuan yang akrab disapa Bu Indri itu.

Photo both yang dimaksud Bu Indri bertuliskan Pencanangan Hari Kebudayaan Kota Makassar, 1 April 2019. Dengan kalimat ajakan, “Mariki’ Jadikan Makassar Sebagai Kota Budaya”.

Bu Indri menambahkan, sejak pagi, begitu datang murid-muridnya sudah disambut lagu-lagu daerah lagu Anging Mammiri, Alusi Ripolo Dua, dan Atiraja yang diciptakan oleh Ho Eng Jie. Selain itu, disuguhkan Tarian Empat Etnis yang dibawakan secara massal di lapangan sekolah yang biasa digunakan sebagai lapangan upacara dan kegiatan olah raga.

“Tarian yang dibawakan beramai-ramai ini melambangkan 18 revolusi pendidikan, yang merupakan program Walikota Makassar,” paparnya.

Hari Kebudayaan Kota Makassar di SDN Borong juga melibatkan paguyuban orangtua yang antusias mempersiapkan anak-anak mereka berbusana adat. Busana adat aneka warna yang digunakan anak–anak membuat kegiatan ini lebih semarak.

Sahrina, S.Pd, guru kelas IV SDN Borong mengaku sangat gembira dengan kegiatan ini karena lebih mendekatkan anak–anak pada budaya mereka. Apalagi hari pelaksanaannya bertepatan dengan hari ulang tahunnya.

Hari Kebudayaan yang pertama ini memberi ruang bagi anak-anak mengekspresikan kebolehannya. Mereka menari dan menyanyikan lagu–lagu daerah yang sudah jarang didengar di atas panggung Sabtu Talent. Murid-murid SD Negeri Borong dan SD Inpres Borong tampil bergantian unjuk kebolehan. Kedua sekolah ini memang menempati area yang sama.

Pada kesempatan ini, Adelia Arif Syam, murid kelas VB, yang dipersiapkan mengikuti Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) mewakili sekolahnya, tampil membawakan lagu–lagu yang akan dinyanyikannya di hadapan kepala sekolah, guru-guru dan teman-temannya.

Aktivitas sekolah ini berlangsung seperti biasa. Termasuk bagi murid–murid yang bersekolah siang, mereka juga merayakan Hari Kebudayaan ini, sebagaimana teman-temannya yang bersekolah pagi.

“Kami berharap event kebudayaan seperti ini dilaksanakan setiap tahun sebagai bagian dari penanaman nilai–nilai budaya dan kearifan lokal Bugis-Makassar,” kunci Indri.(*)