Atasi Penumpukan Sampah di TPA, 2020 Makassar Pakai Teknologi BSF Korea

Yuk bagikan berita ini !

Sulselmengabari, Makassar — Kondisi TPA di Tamanggapa, Kecamatan Manggala mulai terancam overload dan lahan yang kini tersisa hanya mampu berfungsi kurang hingga tahun 2020 mendatang.

Karenanya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar mulai mencari jalan keluar, salah satunya menjalin kerjasama dengan pihak ENTOMO. ENTOMO sendiri merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pengelolaan sampah khususnya sampah organik.

“Jadi kita dapat bantuan senilai 300 juta won jika dirupiahkan sekitar Rp 3 M. Ini dalam bentuk alat teknologi namanya itu Black Sordier Fly (BSF) yang bisa mengurai sampah menjadi sampah organik. Jadi tidak semuanya di bawa ke TPA,” ucap Rusmayani Majid, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, usai melakukan audiensi dengan PJ Wali Kota Makassar, Iqbal, Selasa (9/7/19).

Maya sapaan akrabnya mengatakan kerja teknologi BSF ini mengandalkan pengelolaan limbah rumah tangga dengan memanfaatkan larva atau ulat.

Hasilnya, dalam satu kotak yang berisi 10.000 larva, mampu mengurai limbah rumah tangga sebanyak 12 kilogram dalam waktu 12 hari.

Ia melanjutkan, teknologi BSF ini merupakan cara mengurai sampah dari bekas sisa makanan dengan menjadikan limbah tersebut makanan larva yang mulai berumur lima hari.

Sehingga sampah tersebut, lebih mudah terurai dengan cepat. Sementara, untuk larva yang sudah berumur dewasa, kemudian ia manfaatkan untuk pakan ternak.

“Nanti kita mulai pada tahun 2020. Sekarang ini masih masa peninjauan dan perancangan. Tepatnya nanti di daerah Paccerakkang,” bebernya.

Maya pun berharap teknologi ini mampu mengurangi penumpukan sampah.

“Ia kita berharap ini bisa berjalan dengan lancar dan baik. Karena nilai ekonomisnya juga ada, hasilnya itu nanti pihak Korea sendiri yang membeli,” pungkasnya. (*).