Cara Danny-Fatma Bikin Makassar Kota Sehat: Program Home Care hingga Lorong Sehat

Yuk bagikan berita ini !

Sulselmengabari, Makassar – Moh Ramdhan Pomanto memaparkan komitmennya di bidang kesehatan dalam webinar yang diselenggarakan Asosiasi Profesor Indonesia (API), pada Sabtu (21/11/2020). Danny, sapaan akrabnya, satu-satunya calon wali kota Makassar yang hadir di webinar bertema “Membangun Makassar sebagai Kota Sehat.”

Tiga calon wali kota lainnya hanya diwakili. Munafri Arifuddin (Appi) dan Irman Yasin Limpo (None) cuma mengutus juru bicaranya sedangkan Syamsu Rizal mendelegasikan kepada wakilnya, Fadli Ananda.

Webinar tersebut dimoderatori oleh aktivis sosial dan lingkungan Indonesia, yang juga mantan Menteri di era Presiden Abdurrahman Wahid, Erna Witoelar. Turut hadir sejumlah guru besar dari Universitas Hasanuddin (Unhas). Diantaranya Prof Dr Anwar Arifin, serta Rektor Unhas, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu.

“Visi misi dan komitmen kami (Danny-Fatma) terkait Kota Sehat sangat jelas, apalagi di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Visi misi ini disusun berdasarkan pengalaman kami saat memimpin Kota Makassar dimana kami berhasil meraih berbagai penghargaan, baik nasional maupun internasional,” kata Danny yang kini berduet dengan Fatmawati Rusdi di Pilkada Makassar.

Mantan wali kota Makassar ini pun membeberkan sejumlah inovasi saat menjabat yang mendapat pengakuan dari mancanegara.

“Banyak inovasi kesehatan telah kami buat. Salah satunya menjadi program percontohan di kawasan ASEAN. Kota Makassar menjadi salah satu member smart city ASEAN yang diprakarsai oleh pemerintah Singapura,” tambah calon Wali Kota Makassar nomor urut satu itu.

Keberhasilan-keberhasilan tersebut, kata Danny, ia mantapkan dengan mengusung kembali visi misi yang terkait dengan kesehatan. Yakni mewujudkan Makassar menuju kota dunia dengan imunitas kuat untuk semua.

“Jadi, bukan sekadar sehat tapi juga imunitas harus kuat. Bukan hanya imunitas kesehatan tapi juga imunitas ekonomi. Sebab keduanya tak bisa dipisahkan. Kalau ekonomi terpuruk, maka kesehatan kita rawan,” beber Danny.

Pengejawantahan dari visi misi tersebut, menurutnya, tertuang dalam dua program utama. Masing-masing program home care serta program lorong sehat.

“Program home care ini menggunakan sistem telemedicine. Sementara untuk mewujudkan lorong sehat, maka pencegahannya adalah setiap hari kita akan monitor kondisi kesehatan warga di lorong-lorong. Sehat itu jangan sakit. Makanya mulai dari lorong-lorong itu kita perhatikan imunitasnya. Sehingga semua aktif terlibat dalam membentuk Kota Makassar yang sehat,” demikian Danny. (*)