Saatnya Kekuatan Rakyat Berdaulat Bersama Danny-Fatma

Yuk bagikan berita ini !

Sulselmengabari,Makassar – Pencoblosan dan pemungutan suara Pilkada Makassar berlangsung hari ini, Rabu (9/12/2020). Ingin melihat Kota Makassar yang lebih baik, lintas elemen warga sudah memantapkan hati untuk bersatu memenangkan pasangan nomor urut satu, Mohammad Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (Danny-Fatma).

“Insyaallah, sudah tiba mi saatnya menangkan ADAMA’ (akronim Danny-Fatma). Selama ini terlalu dizalimi. Saya bersama keluarga di rumah sudah mantap pilih nomor satu untuk Makassar lima tahun ke depan,” ujar Akbar, tokoh masyarakat di Kecamatan Manggala, Selasa (8/12/2020).

Dia mengaku sebelumnya telah banyak tim pemenangan kandidat Pilkada Makassar yang mendatanginya. Semua kandidat, mulai nomor satu, dua, tiga, dan empat. Namun, sejak jauh hari dirinya semakin yakin dengan Danny-Fatma.

“Hanya visi misi Danny-Fatma yang jelas. Juga tidak punya kepentingan ‘dekkeng’. Kita tidak mau Makassar dikuasai yang punya kepentingan bisnis yang ujung-ujungnya bisa menggadaikan Makassar,” terang Akbar.

Tokoh masyarakat lainnya di Kecamatan Biringkanaya, Marzuki Andi Paloloi juga mengungkapkan komitmennya memilih Danny-Fatma. Meski ada yang berusaha mengiming-imingi sesuatu, namun ia bersama sejumlah warga di wilayahnya sudah bertekad memenangkan ADAMA’.

“Banyak godaan di masa tenang. Tapi, saya ingin sampaikan ke masyarakat umum bahwa janganki’ gadaikan suarata’ dengan hal yang belum pasti. Pak Danny sudah beri bukti. Besama Ibu Fatma, kami yakin bisa bawa Makassar tambah baik,” tambah pentolan Komunitas Biringkanaya for ADAMA’ ini.

Sebelumnya, penggagas Forum Makassar Anti-Kekerasan, Burhanuddin Amri, sudah menyerukan akan memberi “pelajaran” kepada penebar omong kosong yang selalu ingin merusak tatanan berdemokrasi.

“Kami sepakat memberikan efek jera. Warga Kota Makassar saat ini bukan lagi pemilih yang pragmatis. Kami pilih yang sudah terbukti, bukan yang menghalalkan segala cara untuk meraih kekuasaan. Pokoknya pajarrai (kasih efek jera),” pungkas Burhanuddin. (*)