Wahyu Yusran: Bung Karno Saat ini Punya 80 Juta Pemuda, Harusnya Kita Bisa Lebih Dari Sekedar Mengguncang Dunia

Yuk bagikan berita ini !

Sulselmengabari, Jakarta – Penulis Buku berjudul Generasi Penentu,
Muhammad Wahyu Yusran mengingatkan peran generasi muda Indonesia untuk berkontribusi bagi kemajuan bangsa Indonesia dalam bedah buku yang dilaksanakan di kediaman Ketua Kelompok DPD RI Tamsil Linrung.

Di hadapan senator asal Sulawesi Selatan dan anak-anak muda yang tergabung dalam Yayasan Formasita, Wahyu Yusran menyampaikan bahwa visi kita sebagai anak muda tidak lagi untuk satu atau dua tahun kedepan, visi kita harus jauh kedepan, melewati peradaban.

“Generasi muda hari ini telah memiliki segala persyaratan dan kebutuhan untuk menjadi generasi penentu masa depan bangsa, mulai dari infrastruktur yang lebih baik, akses pendidikan, kecanggihan teknologi, serta ekosistem yang mendukung. Sehingga, harapan untuk menjadikan Indonesia Emas 2045 bukanlah hal yang muluk-muluk atau mustahil terjadi, dengan catatan kita mampu untuk mengelola dan mengoptimalkan segala potensi yang kita miliki saat ini. Jadi visi kita harus jauh ke depan, kita harus melompat maju, bahkan kalau bisa Insonesia Emas kita percepat wujudkan di tahun 2030.” Ujar wahyu dalam bedah bukunya.

Wahyu yang juga Founder Melompat sebuah paltform anak muda mengatakan bahwa Saat ini, sekurang-kurangnya jumlah generasi muda kurang lebih sekitar 80 juta orang. Sehingga kita jangan mau kalah dengan negara-negara yang berlabel maju seperti Korea Selatan dan Singapura yang notebene jumlah penduduk mereka lebih sedikit dibanding jumlah generasi muda Indonesia.

Jumlah kita sangat banyak, lebih banyak dari penduduk Korea Selatan dan Singapura. Tetapi kenapa secara kualitas kita masih kalah? Harusnya kita bisa lebih dari mereka, peradaban kita pernah lebih maju dari mereka, kenapa sekarang kita tidak bisa? Kalau dulu Bung Karno, dengan semangat berkata “Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan ku guncangkan dunia”. Maka, bisa kita katakan sekarang, bahwa Bung Karno tidak hanya punya 10 pemuda, tetapi ada 80 juta pemuda. Tentu saja dunia sudah tidak lagi terguncang oleh pemuda Indonesia, tapi justru akan terguncang-guncang oleh generasi muda Indonesia, akan terjadi gempa yang maha dahsyat, akibat guncangan pemuda Indonesia. Untuk itu, mari bersama-sama kita melakukan upaya yang lebih, saling berkolaborasi, menjadi generasi pencipta, tidak berpangku tangan, karena anak muda yang keren adalah mereka yang berperan.”Ujar Wahyu.

Presiden Mahasiswa Telkom University 2018 ini juga mengungkapkan bahwa tantangan kita saat ini sangat banyak . Tantangan itu adalah era disrupsi, vuca dengan ketidakpastiannya, kemajuan teknologi yang mengaruskan kita untuk tidak hanya sebagai pemakai, dan tentu saja persaingan yang semakin komptetitif, karena kita bersaing dengan seluruh masyarakat dunia.

“Tantangan pada era kemajuan teknologi dan digital saat ini sangat banyak dan beragam rupanya. Namun satu hal yang pasti dan juga sedang terjadi saat ini, bahwa tantangan kita adalah persaingan pada era digital. Kita harus akrab dengan yanga namanya perubahan, karena disrupsi akan sering terjadi, kemampuan untuk beradaptasi dan tidak pernah berhenti belajar hal yang baru adalah kunci untuk bisa memenangkan persaingan. Sebagai generasi muda yang hidup hari ini, pilihan kita hanya dua, ikut ambil bagian, lalu mempersiapkan diri kita sejak sekarang, atau kita hanya memilih menjadi penonton dan berdiam diri, saatnya kita menjadi generasi penentu!”pungkasnya.(**)