Cegah Radikalisme dan Intoleransi, Kesbangpol Makassar Gelar Dialog Kebangsaan dan Bela Negara

Yuk bagikan berita ini !

Sulselmengabari, Makassar- Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Makassar menggelar kegiatan Dialog Kebangsaan dan Bela Negara Angkatan I di Hotel Karebosi Premier Jalan Jenderal M. Yusuf No. 1 Makassar, Senin ( 30/05/2022).

Pada kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik ( Kesbangpol )Kota Makassar, Zainal Ibrahim. Kegiatan yang berlangsung sejak pagi hingga siang hari ini  turut dihadiri tim perwakilan dari Mabes Polri, TNI, Departemen Agama, FKUB hingga beberapa staf dari sejumlah Kecamatan di Makassar.

“Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi integrasi tingkat wilayah, Camat, Lurah, Babinsa, Binmas untuk mengantisipasi potensi terjadinya radikalisme dan intoleransi yang mungkin bisa terjadi di tengah masyarakat. Jadi untuk itu kita bisa antisipasi sejak dini konflik sosial yang ada di masyarakat,” ucap Zainal Ibrahim.

Zainal melanjutkan bahwa potensi intoleransi hingga paham radikalisme bisa mengancam ketentraman masyarakat  khususnya di Makassar jika tidak ada antisipasi sejak dini.

“Saat ini kami juga kerjasama dengan Mabes Polri, Departemen Agama,TNI, FKUB karena kami tahu Makassar juga berpotensi dimasuki paham radikalisme yang setiap saat bisa mengancam kehidupan bermasyarakat. Sementara untuk dialog kebangsaan ini bagian kolaboratif dilapangan,” ujarnya

Ditempat yang sama, Pakar Politik, Arqam Azikin  mengungkapkan apresiasinya terhadap Kesbangpol Makassar yang telah melaksanakan kegiatan ini.

“Secara intensif kegiatan dan materi ini sangat bersentuhan langsung dengan situasi potensi ancaman ketahanan kota itu sendiri, tentang perang kelompok, begal, antisipasi pengaruh radikalisme dan ancaman terorisme. Jadi saya ucapkan terimakasih buat kesbangpol Makassar yang  sudah melaksanakan kegiatan ini dan ini sangatlah tepat,” ucap Arqam Azikin.

Sementara dari pihak Kementerian Agama Makassar, Abd Rafik mengungkapkan hal yang sama bahwa Makassar juga berpotensi konflik sosial jadi adanya dialog Kebangsaan ini bisa menjadi antisipasi kita bersama untuk menyatukan persepsi.

“Makassar ini ada potensi konflik sosial termasuk persoalan intoleransi .Jadi dengan kegiatan ini memberikan pemahaman pentingnya moderasi beragama, sehingga tercipta keharmonisan dalam masyarakat,” pungkasnya.