Kendalikan Stunting Dalam Kampung KB, Kadis PPKB Makassar Tekankan Beberapa Hal Penting

Yuk bagikan berita ini !

Sulselmengabari,Makassar – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Makassar menggelar Orientasi Pengendalian Stunting Dalam Kampung Keluarga Berkualitas Tingkat Kota Makassar 2023 Angkatan I di Hotel Premier, Makassar, Selasa (9/5/2023)

Kegiatan tersebut menghadirkan kurang lebih 200 orang peserta yang merupakan warga kecamatan Manggala, Tamalate, Tallo dan Tamalanrea.

Hadir sebagai narasumber Wakil Ketua DPRD, Adi Rasyid Ali, Ketua Forum Kemanusian Kota Makassar (FKKM) dr. Udin Malik dan Kepala Dinas PPKB Makassar, Chaidir.

Kadis Chaidir mengatakan kegiatan ini merupakan program pengendalian stunting Dinas PPKB Kota Makassar, dengan menekankan kepada masyarakat tentang pemenuhan gizi yang baik terhadap anak, bumil dan baduta, termasuk pencegahan stunting terhadap dampak pernikahan dini.

Sementara Wakil Ketua DPRD, Adi Rasyid Ali menyebutkan, anak yang mengalami gizi buruk cenderung disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat.

Sehingga, orang tua diharapkan untuk memperhatikan pemenuhan gizi terhadap anak. Hal ini menjadi penting, dalam rangka pencegahan stunting demi mewujudkan keluarga berkualitas.

“Kalau kita bisa melahirkan anak yang berkualitas, Insha Allah sama saja halnya kita akan melahirkan pemimpin yang berkualitas, utamanya minimal menjadi pemimpin dalam rumah tangga”, kata Legislator Demokrat.

ARA sapaannya, juga menyampaikan pentingnya pemenuhan gizi yang baik untuk menekan angka stunting. Menurutnya, gizi yang baik salah satunya adalah ASI (Air Susu Ibu).

Wakil Ketua DPRD ini juga mengatakan, kehadiran Dinas KB menjadi suatu hal yang sangat penting dalam sebuah negara.

“Pentingnya Dinas KB karena negara ini bisa kuat semua dari KB, keluarga berencana bukan tentang hrus 2 anak, tapi bagaimana melahirkan generasi penerus bangsa yang berkualitas”, tandasnya.

Terakhir, ARA juga mengingatkan masyarakat kota Makassar untuk menanamkan sikap peduli terhadap sesama. Khususnya peduli terhadap penderita gizi buruk yang ada di lingkungan sekitar.

“Jika kita peduli dengan penderita gizi buruk, maka kita adalah salah satu orang yang melakukan pencegahan stunting”, tutupnya.

Ketua FKKM, dr. Udin Malik mengatakan, program penanganan stunting harus terus digalakkan. Hal ini demi menjadikan Makassar sebagai Kota percontohan penanganan stunting.

“Saat ini program penanganan stunting lewat 1 warung 1 anak terus kita massifkan. Konsepnya adalah 1 porsi ke 1 anak per hari. Apa yang diberikan ke anak itu? adalah bantuan makanan bergizi dari warung makan tersebut”, katanya

Program ini, kata dr. Udin, akan dilaksanakan di seluruh kelurahan yang menjadi lokus penanganan stunting. Olehnya itu, diharapkan kolaborasi dan kepedulian berbagai pihak untuk mensukseskan program tersebut

Diketahui, berdasarkan data dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Makassar, angka prevalensi stunting pada 2021 sebesar 5,23 persen, kemudian turun menjadi 4,05 persen di 2022.