Percepat Penurunan Stunting, Dinas PPKB Makassar Kian Gencar Sosialisasi ke Masyarakat

Yuk bagikan berita ini !

Sulselmengabari,Makassar – Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Makassar gencar melaksanakan edukasi hingga sosialisasi ke masyarakat terkait persoalan stunting. Kali ini Dinas PPKB kembali melaksanakan sosialisasi Strategi Percepatan Penurunan Stunting, di Kantor Kecamatan Biringkanaya, Sabtu (13/5/2023)sore.

Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Dinas PPKB Makassar bekerjasama dengan mitra Forum Kemanusiaan Kota Makassar (FKKM).

“Pada sore hari ini kita melakukan sebuah kegiatan pembinaan kepada kader-kader untuk strategi percepatan penurunan stunting,” ujar Ketua Forum Kemanusiaan, dr. Udin Malik kepada awak media.

Dikatakannya, sosialiasi terus dilakukan untuk membina kader supaya program sosialisasi yang telah dilakukan, yakni satu anak satu warung makan itu bisa sampai ke kader.

“Dalam waktu dekat kita mau kader melaksanakannya dilapangan,” pinta dr. Udin Malik.

selain itu, kata dia, dirinya juga mensosialisasikan beberapa program-program dimana semua itu bermuara nanti ke penurunan angka stunting menuju zero stunting di Kota Makassar.

“Bukan hanya ditingkat kecamatan, bahkan kalau perlu kita akan bergerak ke setiap kelurahan, karena kita ketahui strategi untuk penanganan stunting itu memang lingkupnya harus semakin kecil karena mereka membutuhkan pendampingan Day By Day (hari demi hari),” imbuhnya.

“Harapan kami kegiatan seperti ini agar terus berlanjut dan kader juga sepulang dirumah, sesampainya di wilayah masing-masing bisa mengimplementasikan apa yang telah di sosialisasikan,” tambah dr. Udin.

Sementara itu, Camat Biringkanaya, Benyamin B Turupadang, mengatakan bahwa dilaksanakannya kegiatan dari Dinas PPKB tersebut merupakan ujung tombak kita dilapangan untuk menurunkan stunting.

“Tentunya dengan program sinergitas dengan Dinas PPKB kita berharap program-program bisa tersosialisasi dan disampaikan baik kepada teman-teman kader,” paparnya.

Lebih lanjut, Benyamin mengatakan, ada beberapa strategi yang diberikan oleh Ketua FKKM bagaimana percepatan penurunan stunting, dan tentunya strategi ini akan nantinya diterapkan.

“Dengan kondisi masyarakat saat ini, kita berharap agar makassar bisa menuju zero stunting,” ungkapnya.

“Ini dapat tercipta terutama di kecamatan Biringkanaya. Semoga dapat dilaksanakan dengan baik melalui strategi-strategi yang baik kepada masyarakat kita,” tambahnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas PPKB Kota Makassar, Chaidir mengatakan, agenda sosialisasi strategi penurunan stunting ini merupakan suatu rapat yang dianggap sangat penting.

“Alasan saya kenapa saya anggap penting, karena kita hadirkan jajaran PPKBD dan Sub PPKBD sekitar 121 orang, ditambah penyuluh, dan beberapa perangkat UPT Dinas PPKB Makassar,” bebernya.

“Kenapa kita kumpulkan, dalam amanah Perpres 72, mengatakan bahwa percepatan penurunan stunting daerah itu harus melibatkan semua stakeholder,” ucap Chaidir.

Dirinya pun menyampaikan bahwa kegiatan hari ini memang salah satu poin penting, yakni kehadirkan mitra.

“Jadi mitra dalam percepatan penurunan stunting itu memang harus tergantung daerah, dan hari ini kita hadirkan mitra,” pungkasnya.

Chaidir menambahkan, saat kegiatan, Forum Kemanusiaan Kota Makassar sudah memberikan strategi-strategi bagaimana percepatan penurunan stunting yang ada di kota Makassar, khususnya di kecamatan Biringkanaya.

“Kegiatan ini harus kita laksanakan secara kontinyu (berkelanjutan), karena kita harus mengidentifikasi baik dari keluarga beresiko stunting maupun keluarga yang sudah stunting,” jelas Chaidir.

Tidak hanya itu, kata dia, salah satu strategi dari kedua datas adalah bagaimana caranya kita me-Nol kan keluarga beresiko dan yang sudah stunting. Itulah tagline Dinas PPKB Makassar bahwa di tahun depan Makassar menuju zero stunting,” ujarnya.

Zero stunting ini, papar Chaidir, merupakan harapan dari pemerintah kota Makassar terutama masyarakat kita semua.

“Jadi kami berharap bahwa percepatan penurunan stunting ini, pembinaan, edukasi, dan pendampingan keluarga ini sangat dibutuhkan,” jelasnya lagi.

“Siapa yang melaksanakan? Yaitu tadi seluruh kader-kader PPKBD dan Sub PPKBD yang dipantau dan dikoordinir langsung oleh para penyuluh,” paparnya.

“Karena apa? Pertama tanpa pendampingan dan pemantauan ini saya kira keluarga berkualitas yang kita angan-angankan itu tidak akan terwujud,” bebernya lagi.

Chaidir menuturkan, berdasarkan Inpres No. 23 Tahun 2001 bahwa optimalisasi Kampung Keluarga Berkualitas ini salah satunya adalah bagaimana percepatan penurunan stunting itu ada.

“Saya kira ini yang perlu kita lanjutkan dan memang setiap saat kita edukasi seluruh masyarakat, bahkan stakeholder yang berkaitan dengan percepatan penurunan stunting,” tutupnya. (*)