Dishub Makassar Menerima Audiensi WRI dan UKPACT, Beberapa Hal Penting Dibahas

Yuk bagikan berita ini !

Sulselmengabari, Makassar – Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Perhubungan  menerima Audiensi WRI Indonesia Terkait Rencana Kerja Program Kota Masa Depan UK PACT di Kota Makassar.

Salah satu upaya pemerintah dalam menciptakan kota rendah karbon inklusif yaitu dengan di hadirkannya teman bus sebagai transportasi listrik berbasis listrik. Didalam diskusi ini UK PACT dan WRI mengusulkan ada beberapa rute baru untuk teman bus agar bisa mengakomodir masyarakat yang ada di diwilayah timur dan barat kota Makassar serta jalur bagian Utara dan Selatan Kota Makassar.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kota Makassar, Jusman saat ditemui usai melakukan diskusi yang bertempat di Ruang Rapat Kepala Dinas Perhubungan Kota Makassar, Senin (27/05/2024).

“Saat ini angkutan umum yang mencover baru 4%, jadi usulannya untuk menaikkan menjadi 12% yaitu dengan penambahan satu rute diwilayah malengkeri-cendrawasi-terminal sentral. Kemudian untuk menaikkan menjadi 15% mereka mengusulkan ada interkoneksi dari Antang ke terminal. Kemudian jika memungkinkan penambahan lagi dari pelabuhan ke jalan samping tol dan tembus ke bandara Sultan Hasanuddin,” Ucapnya.

Jusman juga menambahkan, mereka juga memperhatikan wilayah yang belum terjangkau angkutan umum dan melihat angkutan yang eksis di masyarakat yaitu pete-pete. Pete-pete ini ada 16 track dan masih memiliki banyak peminat terutama dari terminal daya ke sentral. Oleh karna itu perlu kajian transportasi publik yang bisa bersinergi antara angkutan pete-pete dengan teman bus.

“Perlu ada kajian kebijakan angkutan umum dikota Makassar untuk memenuhi target 15%, walaupun sebenarnya kita di dinas perhubungan ini indeks kinerja utama 5% tetapi beberapa tahun ini belum terpenuhi karena ketertarikan masyarakat untuk menggunakan angkutan umum masih rendah. Butuh satu kajian kebijakan supaya ada sinergi angkutan pete-pete sebagai feeder dan teman bus sebagai angkutan utama. Dengan adanya interkoneksi ini bisa saja 15% sampai 30% masyarakat bermigrasi dari angkutan pribadi ke angkutan umum,” tutupnya.( RNI )