SDN Kompleks Sambung Jawa Tampilkan Inovasi pada Lomba Sekolah Sehat

Yuk bagikan berita ini !

Sulselmengabari, Makassar – Tim penilai Lomba Sekolah Sehat Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis, 21 Februari 2019, melakukan kunjungan ke SD Negeri Kompleks Sambung Jawa. Sekolah ini mewakili Kota Makassar untuk tingkat provinsi. Tim penilai terdiri dari Ketua Tim, H. Suherman dari Biro Kesejahteraan Rakyat, dan anggota dari Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kanwil Kementerian Agama Provinsil Sulawesi Selatan.

Kunjungan dilakukan dalam rangka melihat langsung kondisi sekolah sesuai kriteria penilaian sekolah sehat. Tim melakukan verifikasi lapangan antara lain terhadap Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan kegiatan Dokter Kecil (Dokcil), Kantin Sehat, ruangan kelas dan toilet.

Menyambut tim penilai, murid-murid sekolah di Kecamatan Mamajang itu menampilkan berbagai kreasi dan atraksi. Menariknya, para tamu disapa dengan tiga bahasa, yakni bahasa Makassar, Indonesia dan bahasa Inggris. Tim yang anggotanya terdiri dari beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) itu juga disuguhi senam kreasi cuci tangan. Lagunya digubah dari lagu “Goyang Dumang” namun syairnya diubah oleh murid SDN Kompleks Sambung Jawab dan lagunya juga dinyanyikan oleh murid sekolah tersebut.

Masih ada lagi, ekskul yang ditampilkan, yakni permainan musik dengan alat tradisional mengiringi lagu berbahasa Toraja, selain itu juga ditampilkan drum band yang memainkan beberapa lagu rancak.

Kepada para tamunya, Kepala SDN Kompleks Sambung Jawa, Fahmawati, S.Pd menyampaikan beberapa inovasi yang dilakukan sekolahnya. Yakni, kupon belanja yang digunakan oleh anak-anak di kantin. Tujuannya, kata Fahmawati, untuk meminimalisasi anak-anak menggunakan uang jajannya sembarangan.

“Supaya anak-anak tidak jajan sembarangan, apalagi jajanan tidak sehat, termasuk jajanan yang mengandung narkoba,” jelas Fahmawati.

Fahmawati menambahkan, jika lantai halaman sekolahnya terlihat banyak ragam warna itu karena anak-anak sendiri yang mengecatnya. Manfaatnya untuk aktivasi otak kanan di sekaligus bagian dari partisipasi anak dan biar anak-anak berlatih bertanggung jawab anak.

“Setiap anak punya area yang mesti mereka pelihara, yang sewaktu-waktu dicat lagi bila warnanya pudar,” bebernya.

Pajaga Sikolah Salewangangta, yakni penjaga kesehatan sekolah yang menjaga sarana dan fasilitas sekolah, seperti toilet, kolam, green house sesuai indikator sekolah sehat. Selain itu, ada juga tim audit internal sekolah mutu. Tugasnya memeriksa ruangan-ruangan untuk memeriksa apakah sudah sesuai dengan indikator sekolah sehat.

“Biar anak-anak tahu sendiri dan berdiskusi bagaimana cara mencapai sekolah sehat itu,” ungkap Fahmawati.

Ada 11 (sebelas) inovasi yang sudah dilakukan. Teranyar, yakni Radio Sehat sebagai media sosialisasi dan edukasi UKS. Dalam penilaian memang mencakup pula trias UKS, yakni pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Untuk mendukung spot-spot siaran, promo siaran dan iklan layanan masyarakat (ILM), beberapa murid yang dipersiapkan sebagai pebyiar merekam suara mereka di RRI Makassar.

Hadirnya Radio Sehat SDN Kompleks Sambung Jawa bukan hanya bermanfaat sebagai sarana pembelajaran tentang sekolah sehat tapi juga mendukung program Sekolah Ramah Anak (SRA) pada umumnya. Selain itu, juga untuk memperdengarkan kembali lagi-lagi wajib nasional, lagu anak-anak dan lagu-lagu daerah sebagai bagian dari pendidikan karakter.

Pada saat kunjungan tim penilai, dua murid SDN Sambung Jawa, Chaca dan Rana, yang bertugas sebagai penyiar mewawancarai Ketua Tim, H. Suherman.

Dalam mengikuti Lomba Sekolah Sehat ini SDN Kompleks Sambung Jawa mendapat pendampingan dari Dinas Pendidikan Kota Makassar dan Puskesmas Cenderawasih. Dukungan juga dari paguyuban orang tua, pedagang kantin, tenaga kependidikan, dan tentu saja para murid SDN Kompleks Sambung Jawa.(*)