Bersama Wapres, Pj Wali Kota Makassar, Iqbal Hadiri IDF 2019

Yuk bagikan berita ini !

Sulselmengabari, Makassar,- Pj Wali Kota Makassar, Dr M Iqbal S Suhaeb menghadiri Indonesia Development Forum (IDF) 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (22/07/2019).

Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla yang membuka secara resmi IDF 2019 mengungkapkan menyambut baik penyelenggaraan acara ini.

Menurutnya, perencanaan ini bisa menjadi wadah bagi lahirnya ide-ide kreatif yang menentukan arah pembangunan negara di masa depan.

“Selama ini pemerintah sendiri yang melakukan perencanaan. Sekarang kita mengedepankan ide-ide dari masyarakat dan generasi masa depan untuk menentukan apa yang terbaik untuk masa depan,” ujarnya.

Sebab dalam IDF 2019 tidak hanya pemerintah saja yang memberikan gagasannya untuk perencanaan negara di masa depan. Melainkan juga para generasi muda bisa ikut mencurahkan ide-ide kreatifnya kepada pemerintah.

“Pemerintah ingin mendengar ide – ide apa yang bisa dikerjakan hari ini dan juga baik untuk masa depan. Selalu kita lakukan pembangunan berkelanjutan. Apa yang dilakukan saat ini untuk apa yang dibutuhkan di masa depan,” kata JK.

Menurut JK, berbicara perencanaan adalah berbicara mengenai teknologi. Apalagi saat ini, seluruh industri sudah mulai bergerak menuju digital dan bergerak sangat cepat sekali.

“Kalau kita bicara perencanaan pasti berbicara masa depan karena masa lalu adalah pengalaman. Ke depan adalah yang terbaik untuk kita semua. Jadi apabila berbicara perencanaan berarti kita berbicara teknologi masa depan,” katanya.

JK berharap apa yang sudah direncanakan pada saat ini harus diikuti dengan pengimplementasian juga. Sebab menurutnya, tanpa suatu tindakan yang baik, perencanaan untuk masa depan hanya sebatas wacana semata.

“Saya harapkan pertemuan ini bisa menghasilkan ide – ide dan inovasi baru dan juga tindakan dan pelaksanaan yang baik. Itulah inti perencanaan bagi negara,” kata JK.

IDF 2019 adalah konferensi internasional yang diselenggarakan oleh kementerian PPN/Bappenas dengan dukungan pemerintah Australia melalui Knowledge Sector Initiative (KSI) dan akan berlangsung selama dua hari (22 – 23 Juli).

Pj Wali Kota Iqbal menjelaskan konfrensi IDF adalah pertemuan antara wali kota dan bupati se – Indonesia untuk saling bertukar gagasan, menyampaikan pemikiran baru, serta memberikan masukan bagi permasalahan pembangunan di berbagai wilayah di Indonesia.

“Forum IDF diselenggarakan sebagai wadah bagi praktisi pembangunan di berbagai sektor pelayanan publik, swasta, dan nirlaba di tingkat nasional maupun internasional sebagai ajang saling bertukar pikiran menyampaikan ide – ide dan masukan mengenai permasalahan yang dihadapi dalam menindaklanjuti pembangunan di daerah masing masing,” ucapnya

Iqbal berharap melalui forum ini akan disusun suatu rekomendasi kebijakan untuk menciptaan lapangan kerja baru yang layak, penggerak transformasi struktural, dan pemerataan hasil pembangunan yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan yang bermuara pada kemajuan bangsa.

Sejak pertama kali diadakan pada 2017, IDF mempertemukan para pemimpin dari pemerintahan, sektor swasta, akademisi dan masyarakat sipil untuk membahas solusi tantangan utama pembangunan indonesia.

Tahun ini, IDF 2019 mengangkat tema “Mission Possible : Memanfaatkan Peluang dalam Pekerjaan Masa Depan untuk Mendorong Pertumbuhan Inklusif”.

Tema tahun ini sejalan dengan salah satu agenda prioritas pemerintah Indonesia untuk beberapa tahun ke depan yakni pembangunan sumber daya manusia yang kompetitif dan menciptakan lapangan pekerjaan yang berkualitas melalui transformasi struktural dan perbaikan iklim investasi.

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro menyampaikan bahwa penting bagi Indonesia untuk menyusun strategi demi menyongsong persaingan pasar kerja global yang semakin kompetitif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat.

“Tahun lalu, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,3 persen dan kita mampu menciptakan lapangan kerja bagi 2,98 juta orang serta menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menjadi 5,34 persen,” ungkap Bambang Brodjonegoro.

Ada delapan sub tema IDF 2019 yang akan menjadi pokok pembahasan pada forum tahun ini, yaitu :
1. Mempercepat transformasi struktural.
2. Reformasi sistem pendidikan dan pelatihan vokasi.
3. Menciptakan peluang kerja yang inklusif. 4. Memperbaiki iklim investasi untuk menciptakan lapangan kerja.
5. Mengembangkan usaha mikro, kecil dan menengah yang berdaya saing global.
6. Membina para pelaku usaha sosial.
7. Mengembangkan talenta dan pasar lokal.8. Meningkatkan kualitas modal manusia.

Hadir pada IDF 2019, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. (*)