Murid Kelas 1 SDN Kompleks Sambung Jawa Disambut Tari Paddupa

Yuk bagikan berita ini !

Sulselmengabari, Makassar – “Kami harap momen pertama masuk sekolah akan jadi kenangan yang menyenangkan bagi murid-murid kelas 1,” kata Fahmawati, S.Pd, Kepala SD Negeri Kompleks Sambung Jawa, di sela-sela penyambutan murid baru di sekolahnya, Senin, 15 Juli 2019.

Sebanyak 56 murid kelas 1, tahun ajaran 2019/2020, mendapat perlakuan istimewa dan penuh kasih sayang. Mereka disambut tari paddupa dan dibentangkan karpet hijau. Anak-anak kemudian dipanggil satu-satu. Mereka didampingi kakak kelasnya yang mengenakan baju seragam SD dan baju bodo, yang merupakan pakaian adat Bugis Makassar.

Setiap murid memegang karton yang bertuliskan nama dan cita-citanya. Ada yang menulis ingin jadi Polwan, tentara, dokter, pramugari dan lainnya. Mereka kemudian berjalan satu-satu di atas karpet hijau yang membentang sejak pintu masuk hingga lapangan sekolah. Di depan panggung ekspresi dan kreasi, anak-anak singgah untuk dikalungkan name tag sebagai tanda siswa baru di SDN Kompleks Sambung Jawa. Pengalungan dilakukan secara bergantian oleh kepala sekolah dan guru-guru.

Fahmawati dalam sambutannya mengatakan bahwa sebagai guru dan orangtua, tanggung jawab kita untuk mendoakan dan mengawal cita-cita anak sesuai yang mereka impikan. SDN Kompleks Sambung Jawa memiliki tagline CARADE, bahasa Makassar yang arti harfiahnya pintar, cerdas atau smart. Namun CARADE juga akronim dari Cerdas, Agamais, Ramah, Aktif, Demokratis, Ekspresif.

“Selama empat tahun saya jadi kepala sekolah di sini, baru pertama kali ada prosesi penyambutan murid baru seistimewa ini,” lanjut Bu Fahma yang mendapat aplaus meriah dari orangtua serta murid-murid yang hadir.

Orangtua murid tak henti-henti memotret dan memvideokan wajah anak-anak mereka yang terlihat gembira. Sesekali ada tingkah lucu yang diperlihatkan anak-anak sebagai ekspresi spontannya.

Upacara penyambutan yang penuh semangat di sekolah yang berada di Kecamatan Mamajang, Makassar, ini sebagai bentuk penghormatan para guru kepada anak-anak sebagai generasi masa depan bangsa.

“Semoga kami bisa membahagian siswa baru di hari pertama mereka bersekolah,” pungkas Bu Fahma yang sekolahnya merupakan Sekolah Ramah Anak itu.(*)