Strategi Efektif Mendirikan dan Mengembangkan Startup

Yuk bagikan berita ini !
Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama filenya adalah image.png
Oleh Subhan, SE, M.Com
(Fakultas Ekonomi & Bisnis UNKHAIR)

Sulselmengabari.com (7/1/2022). Mendirikan startup menjadi impian anak muda, tapi memulai dan mengembangkannya bukanlah pekerjaan mudah jika anda tidak memiliki strategi yang matan. Perusahaan startup atau yang lebih dikenal sebagai perusahaan rintisan adalah pada dasarnya sebuah bisnis yang baru berjalan dan menerapkan inovasi teknologi untuk menjalankan core business-nya dan memecahkan masalah di masyarakat. Mengingat usaha rintisan ini kental dengan teknologi, maka persaingannya pasti juga ketat sebab teknologi bisa cepat usang dan digantikan oleh teknologi lain yang lebih efisien dan menawarkan konsep pemecahan masalah yang berbeda.

Dilihat dari aspek legalitas, mendirikan startup pada prinsipnya sama dengan mendirikan perusahaan loai berbadan hukum seperti PT atau CV. Tapi dari sisi lain seperti ide bisnis, inovasi, teknologi dan pendanaan menjadikan startup lebih berbeda dengan usaha lainnya.

Penting untuk diketahui bahwa tingkat kegagalan startup sangat tinggi. Berdasarkan data dari Startup Genome bahwa 9 dari 10 startup gagal atau bankrut. Lalu data dari Shikhar Ghosh menunjukan bahwa 7,5 dari 10 startup yang dibackup dengan dana dari venture capital gagal. Lalu dua dari 10 bisnis baru berhenti beroperasi di tahun pertama mereka (Bureau of labor).

Coba perhatikan data statistik di bawah ini bagaimana tingkat kegagalan bisnis baru.

Source: failory.com, 2022
Source: failory.com, 2022

Oleh karena itu penting untuk memperhatikan elemen berikut ini untuk menjadikan startup anda bisa berkembang dan bersaing di antara startup lainnya.

1. Ide Bisnis Inovatif

Ada banyak ide bisnis di luar sana, tapi tidak semua ide bisnis tersebut masuk kategori inovatif dan bisa menyelesaikan masalah manusia. Bila ide bisnis anda lemah dan tidak inovatif alias bisnis yang sama sudah banyak dikerjakan atau digarap oleh orang lain, sebaiknya anda memikirkan kembali ide bisnis tersebut.

Ide bisnis inovatif adalah bisnis yang menawarkan cara baru menyelesaikan masalah masyarakat dengan lebih efisien dan nyaman. Konsumen menginginkan barang atau kualitas yang bisa menyelesaikan masalahnya dengan baik dan lebih cepat, terjangkau dan tidak banyak membutuhkan waktu mereka.

Salah satu contoh Ide bisnis yang inovatif adalah menyelesaikan masalah transportasi yang dilakukan oleh GoJek pada saat itu. Masalah utama yang dihadapi masyarakat sebelum lahirnya GoJek adalah biaya transportasi khususnya taxi yang mahal serta kesulitan memperoleh transportasi motor (ojek) dengan cepat, nyaman dan aman.

GoJek hadir dengan bantuan aplikasi yang memudahkan masyarakat memperoleh transportasi yang berbiaya murah, nyaman karena langsung ke rumah konsumen, aman karena identitas pengemudi tercatat di aplikasi. Ini adalah salah satu contoh ide bisnis yang inovatif dan bisa menyelesaikan masalah masyarakat.

2. Buat Rencana Bisnis Yang Jelas

Banyak startup yang hanya berangkat dari ide bisnis tapi pada saat mereka mengeksekusi bisnisnya, mereka tidak memiliki rencana bisnis yang jelas. Rencana bisnis perlu dibuat sebagai petunjuk yang akan dikuti baik dalam pengealokasian anggaran, sumber daya manusia maupun teknologi yang dipakai. Pastikan bahwa rencana bisnis tersebut memiliki rencana jangka pendek dan jangka panjang supaya pimpinan bisa mengetahui mana projek yang harus dieksekusi segera dan mana yang memerlukan tahapan sebelumnya harus selesai terlebih dahulu. 

3. Pembiayaan Cukup dan Tepat

Persoalan selanjutnya yang bisa ditemui oleh startup adalah pembiayaan. Pada awal dimulai bisnis, mungkin dana pribadi atau dari para pendiri startup bisa mencukupi tapi ketika bisnis mulai berkembang maka startup perlu mencari pendanaan yang cukup untuk membiaya penghembangan usahanya. Sumber Dana bisa dari pinjaman bank atau dari capital venture yang bersedia mendanai proyek tersebut. Perlu diketahui bahwa untuk mendapatkan pendanaan dari capital venture, anda harus memiliki rencana bisnis yang jelas serta bisnis anda sudah bertumbuh sehingga bisa meyankinkan para penbyandang dana.

4. Pahami Seluk Beluk Dunia Marketing

Ilmu marketing akan selalu relevan dengan dunia kerja apa pun baik bisnis maupun bukan bisnis. Banyak startup yang gagal bukan karena mereka tidak memiliki inovasi yang anda tetapi mereka gagal dalam memasarkan produk mereka, gagal meyakinkan masyarakat akan manfaat produk mereka. Keterampilan memasarkan produk sangat berpengaruh dalam menciptakan pasar atau traffic ke platform startup.

Keterampilan pemasaran digital seperti content marketing, affiliate marketing, email marketing dan search engine marketing adalah keterampilan yang mutlak dimiliki karena berkaitan erat dengan dunia internet dimana para pengguna internet mencari informasi. Bisnis anda bisa diketahui jika anda memiliki traffic pengunjung yang dalam jumlah besar ke website anda.
Sebagai kesimpulan bahwa memiliki startup adalah impian setiap generasi muda tetapi berbekal hanya dengan ide bisnis yang bagus adalah tidak cukup sebab harus didukung dengan rencana bisnis jangka panjang dan jangka pendek yang baik, pembiayaan yang memadai serta strategi marketing, khususnya digital marketing yang jitu. Keempat elemen tersebut harus disinergikan oleh pelaku startup jika ingin bisnisnya tetap bisa berkembang dan tidak gagal di tengah jalan.