Rupiah Terus Melemah Terhadap Dollar AS, 3 Sektor Ini Terancam

Yuk bagikan berita ini !

Sulselmengabari, Jakarta – Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang kini hampir mencapai Rp 15 ribu, dinilai akan berdampak keras terhadap sejumlah sektor ekonomi. Tercatat ada 3 sektor yang dianggap paling terhantam.

Dalam sebuah riset Indonesia Exim Bank dan ITAPS FEM IPB berjudul Dampak Pergerakan Rupiah Terhadap Aktivitas Ekspor Dan Impor Nasional, dikutip pada Minggu (2/9/2018), tiga sektor itu adalah tekstil, mineral non logam dan produk logam.

“Simulasi Global Trade Analysis Project (GTAP) stress testing secara arbitraty menunjukkan respons yang berbeda diantara sektor terpilih. Sektor yang menunjukkan kerentanan terhadap pergerakan nilai tukar yang diproksi dengan respons defisit neraca perdagangan seperti tekstil, mineral nonlogam, dan produk logam,” papar riset itu.

“Kajian ini menemukan ambang batas defisit neraca perdagangan sektor terebut terjadi pada saat depresiasi nilai tukar rupiah sebesar 15% ke level Rp. 15,500 per dolar AS disertai kenaikan harga impor sebesar 7,5%.”

Adapun, sejumlah sektor justru dinilai menunjukkan ketahanan terhadap resiko pergerakan nilai tukar. Ketahanan tersebut ditunjukkan dengan respons yang memberi surplus neraca perdagangan.

Sektor-sektor itu adalah produk kimia, karet dan plastik; minyak nabati dan hewani; pakaian jadi; produk kulit; produk kertas dan percetakan; produk kayu; serta produk elektronik.

“Kajian ini menemukan resiliensi sektor terus terjadi sampai nilai tukar rupiah melemah 30% ke level Rp 17.500 per dolar AS disertai kenaikan harga impor sebesar 15%.”