Polisi Sebut di Unismuh Ada Doktrin Sospol Kontra Teknik Sejak Maba

Yuk bagikan berita ini !

Sulselmengabari, Makassar – Kasubnit Jatanras Sat Reskrim Polrestabes Makassar, Ipda Bintang Cahya Sakti, S. Tr., beberkan motif dari penyerangan 6 oknum mahasiswa Sospol Unismuh, Kamis, (1/11/2018) siang.

Sebelumnya, Berdasarkan LP no : STPL/243/x/2018/Restabes Makassar/ Sek Tamalate, Anggota kepolisian Sektor Tamalate amankan 6 Mahasiswa Sospol Unismuh Makassar, di jalan tidung 5 lorong 2, kecamatan Rappocini, Makassar, Selasa lalu.

Mahasiswa tersebut diamankan stelah diduga melakukan serangan dan perusakan terhadap rumah milik Syahrul Ramadhan, di Jalan Dg. Tata raya kompleks makateks, No. C4, Kecamatan Tamalate Makassar.

Menurut Ipda Bintang, penyerangan dan perusakan yang dilakukan oleh ke 6 mahassiwa ini dilatarbelakangi dendam lama.

“Kemarin kita sudah tanya juga anak Teknik dan anak Sospol memang mereka sudah lama sering berseteru, karena kemarin saya dengar juga pengakuan dari anak Sospol bahwasanya memang ada kesalah pahaman dari awal,” ungkap Ipda Bintang saat ditemui di Ruangannya.

Ipda Bintang menambahkan jika yang membuat keadaan semakin parah dikarenakan adanya doktrin yang dilakukan oleh oknum senior yang berada dikampus mereka.

“Meraka (oknum mahasiswa Sospol) juga sudah didokrin dari awal sejak Maba, bahwa halnya musuh kalian adalah Teknik. jadi udah ada doktrin awal itu. sedangkan masih ada sistem senior junior disana. jadi, junior-junior itu misalnya dia gak ikut nyerang teknik, gak ikut benci teknik ada perlakuan berbeda dari seniornya. Mungkin dikucilkan, mungkin dibuli,” beber Ipda Bintang.

Dikonfirmasi secara terpisah, Kampus Unismuh Makassar, melalui Direktur Humas Unismuh Makassar, Mahmud Nuhung, mengungkapkan jika hingga saat ini pihaknya belum mengambil sikap terhadap ke 6 pelaku penyerangan tersebut.

Kami belum bisa memberikan sanksi kepada mahasiswa tersebut atau penjelasan bagi mana kedepannya, kami juga masih menunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian,” uangkap Direktur Humas Unismuh Mahmud Nuhung.

Reporter : Wawan Suwandy