Danny Pomanto Melaunching Kampung Warna Warni “Suara’na Mangkasara

Yuk bagikan berita ini !

Sulselmengabari, Makassar – Ana’ Lorongna Makassar, Moh. Ramdhan “Danny” Pomanto melaunching Kampung Warna Warni “Suara’na Mangkasara” Sengka Batu di Jalan Teuku Umar 15, Kelurahan Bontoa, Kecamatan Tallo, Ahad (17/11/2019).

Danny Pomanto menyampaikan apresiasinya terhadap warga bersama LSM Peduli yang menginisiasi penataan kawasan pemukiman yang berada di pinggir sungai.

“Makassar ini punya dua kekuatan, pantai dan sungai. Kita sudah punya kawasan pantai, seperti Losari, Pelabuhan Baru, tapi kita belum punya kawasan sungai yang ikonik. Pikiran saya, penataan sungai dimulai dari Sengka Batu,” ungkap Danny Pomanto.

Branding menggunakan bahasa Makassar, Suara’na Mangkasara, disebut memiliki makna yang baik. Dalam bahasa Makassar, Suara’ bisa diartikan semarak atau ramai. Dia berharap semangat warga Sengka Batu untuk mengubah nasib dengan menata kawasan rumahnya tidak surut.

“Ini Suara’ artinya luar biasa, ramai, ada harapan untuk menghidupkan kawasan sungai. Saya berpesan, meski ditata warga setempat harus mendapat dampak yang baik. Misalnya, ibu-ibu memasak ikan yang terbaik, sambal yang terbaik. Kita masak-masak ikan, biar orang bisa singgah di sini,” ujar Danny yang Pembina LSM Peduli.

Penataan sungai di Sengka Batu, kata Danny, sudah pernah diupayakan sejak dirinya menjabat Walikota Makassar. Hanya saja dalam prosesnya terdapat beberapa persoalan dan perbedaan pendapat, karena menyangkut persoalan otoritas.

“Sengka Batu ini salah satu daerah yang paling mahal. Kita berencana bikin Waterfront sungai. Orang sebelum ke bandara singgah di Sengka Batu dulu. Penataannya sudah pernah kita bicarakan dengan Kementerian,” terang mantan Walikota Makassar ini.

Tidak lupa, Danny Pomanto menyampaikan terima kasih sudah diundang untuk melaunching Kampung Warna Warni ini. Bagi dia, apa yang dilakukan warga memberinya inspirasi untuk proyeksi di masa yang akan datang, untuk penataan dan peningkatan ekonomi warga kawasan sungai berbasis pemberdayaan masyarakat.