Hati-hati ! Ini Pemicu Depresi Dan Obesitas

Yuk bagikan berita ini !

Sulselmengabari – Begadang atau kurang tidur dapat memberi dampak buruk bagi kesehatan tubuh, salah satunya adalah menyebabkan depresi. Tidur kurang dari delapan jam setiap harinya mengakibatkan Anda mengalami masalah kecemasan.

Berdasarkan survei, orang Amerika yang mengalami masalah akibat susah tidur bahkan mencapai 50% yaitu sekitar 16 juta orang dewasa setiap tahunnya. Dalam hal ini, sulit tidur atau insomnia dapat membuat otak memikirkan hal-hal negatif hingga memiliki kemampuan sulit untuk melepaskan diri dari pemandangan yang mengganggu pikiran.

Peneliti menganalisis 52 orang dewasa dengan pemikiran negatif berulang (RNT). RNT adalah fokus perhatian kompulsif pada pikiran yang menyebabkan kesedihan, kegelisahan, dan juga kesusahan.

“Kami menemukan bahwa orang-orang dalam penelitian ini memiliki beberapa kecenderungan dengan pikiran negatif yang terjebak dalam kepala mereka. Pemikiran negatif yang tinggi inilah yang membuat mereka sulit untuk melepaskan diri dari rangsangan negatif yang sedang mereka hadapi.” ujar Profesor Meredith Coles dari Binghamton University melansir dari Daily Mail, Senin (28/1/18).

Pemikiran negatif yang berulang dari waktu ke waktu secara relevan dapat mengakibatkan beberapa gangguan yang berbeda seperti halnya kecemasan dan depresi. Jika orang biasa yang cukup tidur menerima informasi negatif, maka mereka akan terus maju. Namun, berbeda dengan orang yang sulit tidur, karena mereka akan mengalami kesulitan untuk mengatasinya.

Diantaranya, studi lain juga menemukan bahwa kurang tidur bisa memperlebar lingkar pinggang Anda. Dalam penelitian tersebut dikatakan jika orang yang rata-rata tidur enam jam sehari menyebabkan pinggang menebal sebanyak 3 cm dibanding mereka yang tidur 9 jam setiap harinya.

Penulis bernama Dr. Laura Hardie dari Universitas Leeds berkata, “Kami mendapati bahwa orang dewasa yang kurang tidur lebih cenderung memiliki kelebihan berat badan atau obesitas.”

Dalam temuan yang dipublikasikan di Journal of Behavior Therapy and Experimental Psychiatry, para peniliti melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana waktu dan lama tidur memberikan konstribusi terhadap gangguan psikologis.